Suatu hari, Rasulullah, Muhammad SAW mendapatkan cobaan yang sangat berat. Kaum yang ia datangi untuk memberikan dakwah ternyata tidak mau menerimanya. Nabi dihina, direndahkan.
Bahkan sebagian ada yang memukuli Baginda hingga ia berdarah. Bukannya membalas, nabi malah membaca doa saat ia dihina.
Berikut doa nabi saat dihina oleh sekelompok orang yang ia datangi:
اللهم اغفر لقومي، فإنهم لا يعلمون
Allahummaghfir li qaumi fa innahum la ya’lamun.
“Ya Allah ampunilah kaumku, (mereka berbuat demikian) karena mereka tidak mengetahui.”
Doa nabi saat dihina ini bisa dilacak dalam hadis riwayat Imam al-Bukhari dan Imam Muslim. Dalam hadis lengkapnya diceritakan kronologi penghinaan dan pemukulan kepada nabi saat beliau berdakwah.
عن عبد الله بن مسعود قال: كأني أنظر إلى رسول الله ﷺ يحكي نبيًّا من الأنبياء -صلوات الله وسلامه عليهم- ضربه قومه فأدمَوْه، وهو يمسح الدم عن وجهه، ويقول: اللهم اغفر لقومي، فإنهم لا يعلمون(متفق عليه.
Saat itu beliau dipukul hingga berdarah. Pendarahan yang muncul di wajah nabi menunjukkan bahwa pukulan yang dilayangkan kepada nabi begitu sangat keras. Sambil mengusap darahnya, beliau tak lantas membalas perlakuan mereka. Alih-alih membalas, beliau malah mendoakan dengan doa di atas.
Kalimat fa innahum laa ya’lamun yang dibacakan nabi di atas menunjukkan bahwa nabi sangat memahami kondisi orang-orang yang menghina dan memukuli beliau.
Mereka, bagi nabi, adalah orang-orang yang tidak mengetahui kemuliaan ajaran yang dibawa Nabi SAW. Jika mereka mengetahui, mereka pasti akan sadar dan merasa malu telah berbuat demikian.
Doa nabi saat dihina ini juga menjadi cambuk bagi kita bahwa nabi sendiri bukanlah seorang pendendam. Nabi mengajarkan kepada kita cara terbaik untuk berdakwah dan mengenalkan ajaran Islam. Bukan dengan kekerasan, melainkan dengan kasih sayang. (*)
Artikel ini dilansir dari Islami.co.